Ben Pasternak
Ben Pasternak bukanlah remaja Australia biasa. Pada usia 15 tahun, ia telah menciptakan sebuah game iPhone yang menaikkan statistik App Store ke tingkat yang lebih tinggi.
Dalam waktu hanya 6 minggu setelah diluncurkan pada Oktober 2014, game ciptaan Pasternak, Impossible Rush telah di-download 500 ribu kali.
Akibatnya, statistik App Store mampu melampaui Vine, Google dan Twitter seiring makin membengkaknya jumlah download game yang membuat ketagihan itu.
Pasternak, remaja dari Eastern Suburbs Sydney, menciptakan Impossible Rush bersama temannya sesama remaja dari Chicago, Austin Valleskey, di saat ia bosan dengan pelajaran sekolah.
Sekarang, remaja ajaib ini sedang berada di Amerika Serikat untuk
memenuhi undangan para raksasa teknologi seperti Google, Facebook dan
Yahoo. Pasternak pun berharap bisa magang di salah satunya.
Departemen Magang Facebook telah mengundang Pasternak untuk
melihat-lihat markas perusahaan tersebut di California. Tak cuma
Facebook, perusahaan mesin pencari, Google, pun terpincut.
Wakil Presiden Pencarian Google, Yossi Matais juga mengundang
langsung Pasternak berkunjung ke kampus perusahaan yang berbasis di
Menlo Park, California itu.
Di markas perusahaan teknologi dunia, Silicon Valley, Pasternak
diminta hadir dalam sebuah even kompetisi aplikasi remaja, Hack
Generation Y. Ajang itu merupakan kompetisi menciptakan game dalam waktu 36 jam.
Pasternak adalah di antara 20 anak muda yang mendapat undangan khusus
di luar AS. Undangan lainnya termasuk seorang CEO asal Lebanon berusia
17 tahun dan CEO muda, juga berusia 17 tahun, dari Israel.
Ketua penyelenggara hackathon yang juga putra Yossi, Michael Matais,
mengatakan Pasternak terlihat lebih menonjol dari yang lainnya selama
proses pendaftaran. Terutama dengan karya yang sudah diselesaikannya
berupa aplikasi agregator media sosial bernama One.
"Pasternak adalah seorang wirausahawan muda dan benar-benar ambisius.
Ia telah menunjukkan kepada dunia bahwa usia hanyalah angka," komentar
Michael.
Karyanya berupa aplikasi One dan aplikasi iPhone sebelumnya
sangat mengesankan. "Dan kami tidak akan pernah membayangkan semuanya
dibuat oleh remaja berusia 15 tahun," imbuhnya.
Menyadari jadi incaran perusahaan teknologi dunia, Pasternak tetap tak sombong.
"Motivasi terbesar saya adalah bisa melihat kehidupan orang lain
sedikit lebih mudah dan menyenangkan dengan aplikasi yang saya buat.
Tidak ada perasaan yang membahagiakan selain melihat orang mengambil
manfaat dari kreasi Anda," kata Pasternak kepada situs Mashable.
(sumber: dream.co.id)